Pages - Menu

Minggu, 12 Mei 2013

TUHAN DEKAP AKU LEBIH ERAT


Tuhan
malamku adalah cahaya paling benderang
pagi terkadang gelap yang memekik dan mencekam
aku enggan dikala kelopak mata  merindukan mentari
karna suara kembali menganga ditarian lidah
ingin sejenak ku tidurkan telingaku dalam timangan
namun, tak jua ia lelap dalam kegaduhan
Tuhan
biarkan malam-Mu menjajaki waktu nian lama
ku ingin bergelayut manja dalam naungan rahim-Mu
karna malam begitu jauh dari kebisingan
lelapkan mereka dari tidurnya, agar lidahnya sejenak melepas lelah
Tuhan
dengarkan untaian kata yang sekian lama terkunci dihati
lihatlah air yang sekian lama aku bendung ini terurai
cuma Engkau yang mampu menghamparkan hati yang kini begitu sempit
al-faqir hanya mampu mengeluhkan luka
hujan tak jua turun Tuhan
dari balik jendela, aku menanti rintikanya
berharap ada secercah harapan yang bisa kuselipkan dalam asa
mendungpun enggan berkunjung, bagaimana bisa hujan mau turun
Tuhan
mengapa begitu lama Kau sembunyikan pelangi dibalik mendung?
tak jua bisa ku kikis selaput hitamnya
izinkan aku memandang langit-Mu nan cerah dengan kejelitaan mentari
aku rindu memeluk sinarnya nan hangat
atau peluk aku dalam dekapan hangat-Mu
agar lelap jiwaku di kedamaian
kelopakku terlalu lelah menyangga duka yang melilit hati
padamkan saja Tuhan satu bintang-Mu ini
daripada lusuh hatiku menggenggam abu
sinarnya sudahlah redup
umat-Mu enggan melihat parasnya
tidak begitu indah, tidak jua benderang sinarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar